Senin, 21 Oktober 2013

Jurnal HUBUNGAN KEPUASAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PADA STANDAR KOMPETENSI MEMPERBAIKI SISTEM REM SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN



HUBUNGAN KEPUASAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR
 PADA STANDAR KOMPETENSI MEMPERBAIKI SISTEM REM
SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 1 SUTERA
KABUPATEN PESISIR SELATAN











Oleh

ADE MASRIYON










PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Wisuda Periode September 2012


HUBUNGAN KEPUASAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR
PADA STANDAR KOMPETENSI MEMPERBAIKI SISTEM REM
SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 1 SUTERA
 KABUPATEN PESISIR SELATAN

Oleh
Ade Masriyon¹, Wakhinuddin², Donny Fernandez²
Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif
FT Universitas Negeri Padang
Email: Ademasriyon@rocketmail.com


ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kepuasan belajar dengan hasil belajar siswa pada Standar Kompetensi memperbaiki sistem rem SMK Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan. Penelitian ini bersifat korelasional, menggunakan metode deskriptif  kolerasional. Dari analisis data hasil penelitian diperoleh koefisien korelasi r hitung > r tabel (0,383 > 0,334) dan untuk uji keberartian korelasi  didapat t hitung > t tabel (2,381 > 1,684) pada taraf signifikan 5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepuasan belajar dengan hasil belajar siswa pada standar kompetensi memperbaiki sistem rem Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir selatan.

ABTRACT

The purpose of this study was to determine the relationship between satisfaction with the learning outcomes of students learning in Competency Standards repair the brake system SMK Negeri 1 Sutera South Coastal District. This research is correlational, descriptive method kolerasional. From the analysis of the research data obtained by calculating the correlation coefficient r> r table (0.383> 0.334) and to test the significance of correlation obtained t count> t table (2.381> 1.684) at the 5% significance level.  It can be concluded that there is a positive and significant relationship between learning satisfaction with student learning outcomes in improving the competency standard braking system Lightest Vehicle Technical Skills Competency SMK Negeri 1 Silk southern Coastal District.

Kata Kunci : Kepuasan Belajar Dengan Hasil Belajar

 ¹ Mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Otomotif Untuk Wisuda Priode September 2012
²  Dosen  Jurusan Teknik Otomotif FT-UNP





 
 
A.   
1
 
PENDAHULUAN

Kepuasan bagi seorang siswa adalah perasaan senang dalam sebuah mata pelajaran serta dalam pencapaian materi yang diberikan serta perasaan  puas dalam pencapaian hasil belajar. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar merupakan interaksi antara guru dan siswa yang cukup dominan.
Berdasarkan data dari jurusan Teknik Kendaraan Ringan ternyata hasil belajar memperbaiki sistem rem di SMK N 1 Sutera belum menunjukkan kepuasan belajar siswa dari hasil belajar, nilai rata-rata siswa masih berada di bawah batas Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang dipersyaratkan yaitu 7,00, dimana dikategorikan siswa tidak tuntas
Proses belajar antara guru dan siswa tidak semata-mata hanya tergantung cara atau metode yang dipakai, tetapi komponen-komponen lain juga mempengaruhi keberhasilan dalam interaksi belajar mengajar, yaitu materi yang disampaikan guru harus jelas. Dalam hal ini guru harus ahli dibidangnya, ahli dalam metode pembelajaran serta materi yang disajikan kepada siswa. Hal lain proses pemahaman bahan ajar atau proses adopsi inovasi dari bahan ajar yang diberikan ialah, salah satu faktor utamanya yang mempengaruhi cara mengajar dari pengajar itu sendiri.

2
 
Kepuasan merupakan perasaan atau ungkapan seseorang terhadap pekerjaan dan keadaan yang berkaitan dengan pekerjaannya. Perasaan itu bisa puas atau tidak puas.
Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Veccho dalam Wibowo (2007:229) menyatakan bahwa pemikiran perasaan, dan kecenderungan tindakan seseorang yang merupakan sikap seseorang terhadap pekerajaan. karena kepuasan merupakan salah satu unsur psikis, maka perasaan yang  dirasakan siswa dapat dilihat dari gejala-gejala yang timbul pada diri siswa, apabila seorang siswa merasa puas dalam mengikuti pelajaran di kelasnya, diharapkan akan memberikan hasil yang baik.
Menurut Husein Umar (2008) mengemukakan bahwa kepuasan  merupakan sikap umum yang merupakan hasil dari beberapa sikap khusus terhadap faktor-faktor pekerjaan, penyesuaian diri dan hubungan sosial individual di luar kerja. Definisi atau pengertian kepuasan adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral dalam belajar, kedisiplinan, dan prestasi belajar.
Kepuasan belajar merupakan sesuatu yang bersifat individual. Setiap individu memiliki tingkat kepuasan berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Makin tinggi nilai terhadap kegiatan sesuai dengan keinginan individu, maka makin tinggi kepuasannya terhadap kegiatan tersebut. Jadi secara garis besar kepuasan belajar dapat diartikan sebagai hal yang menyenangkan atau tidak menyenangkan yang mana siswa memandang hasil akhir dari pelajaran. Menurut Wibowo  (2007), kepuasan akan timbul bila kebutuhan individu terpenuhi, namun sebaliknya bila kebutuhan dan harapan tidak terpenuhi akan dapat menimbulkan tidak puas.
3
 
Belajar dan mengajar merupakan dua kegiatan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, belajar berkaitan dengan apa saja yang seharusnya dilakukan seseorang sebagai subjek yang menerima pelajaran (siswa), sedangkan mengajar beriorentasi pada apa yang harus dilakukan seseorang guru sebagai pengajar. Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku berkat pengalaman dan latihan artinya tujuan perubahan tingkah laku baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap bahkan meliputi segenap aspek organisme maupun pribadi.
Menurut Nasution (1982:38) Sejumlah tokoh pendidikan yaitu bahwa sebagian terbesar bahkan hampir semua siswa sanggup menguasai bahan pelajaran tertentu sepenuhnya dengan syarat-syarat tertentu.
Berdasarkan pendapat beberapa para ahli dan teori-teori yang telah dikemukakan pada kajian teori di atas, maka indikator-indikator yang mengukur tingkat kepuasan belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut : kepuasan terhadap pengajaran guru, kesesuaian materi dengan kebutuhan belajar, kepuasan terhadap hasil belajar, kesempatan dalam mengembangkan diri

4
 
Hasil balajar merupakan dasar untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam memahami suatu materi pelajaran. Salah satu cara untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswa dapat diukur dengan evaluasi, untuk menilai hasil-hasil yang dicapai siswa dalam mempelajari suatu materi yang telah diajarkan.
Kepuasan merupakan salah satu unsur psikis, karena di dalam kepuasan yang berperan adalah perasaan. Kepuasan dalam belajar adalah sikap umum terhadap hasil belajar seseorang, yang menunjukkan perbedaan antara jumlah penghargaan yang diterima siswa dan jumlah yang mereka yakini seharusnya mereka terima Robbin dalam Wibowo, (2007:299). selanjutnya Gibson dalam Wibowo, (2007:299) menyatakan kepuasan belajar sebagai sikap yang dimiliki siswa tentang hasil belajar  mereka, hal tersebut merupakan hasil dari persepsi mereka tentang hasil belajar dan kemungkinan timbul hubungan timbal balik yang menunjukan tidak adanya arah atau hubungan yang spesifik antara kepuasan belajar dengan hasil belajar.
 Hakekat mengajar adalah menciptakan stuasi yang mampu merangsang siswa untuk belajar, mengajar merupakan suatu proses yang komplek, tidak hanya menyampaikan informasi dari seorang guru kepada seorang siswa. Dalam mengajar guru harus mampu menjadi pembimbing proses belajar yang dapat mendorong siswa untuk lebih banyak belajar dan berbuat dalam rangka meningkatkan kemampuan belajar untuk siswa.

5
 
Penilaian siswa terhadap apa yang dirasakannya dapat membentuk perasaan siswa yang bersangkutan. Faktor–faktor mempengaruhi dalam kepuasan belajar yang sangat dominan pada diri siswa dengan hasil belajar adalah: guru, materi pembelajaran/metode pembelajaran, media dan alat pelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Terutama pendekatan guru terhadap siswa dan juga motivasi yang diberikan kepada siswa akan sangat mempengaruhi hasil belajar siswa dalam pelajaran yang diajarkan. Motivasi yang diberikan berupa semangat untuk mendorong maju siswa untuk berbuat lebih baik lagi, dengan pendekatan guru siswa dapat mengeluarkan pendapatnya tanpa ada rasa takut disalahkan atau ditertawakan karena pertanyaannya yang belum sempurna, dan alat-alat atau media yang mendukung dalam proses belajar.
Oval: (X)
Kepuasan Belajar
Sesuai dengan judul dan permasalahan dalam penelitian yang digunakan adalah korelasional, karena penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara dua variabel.


 



Gambar 1. Kerangka konseptual
Berdasarkan perumusan masalah, tujuan penelitian adalah untul mengetahui hubungan kepuasan belajar dengan hasil belajar pada standar kompetensi memperbaiki sistem rem siswa kelas XI Jurusan Teknik Kendaraan Ringan di SMK Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan.

B.    
6
 
METODOLOGI PENELITIAN


Berdasarkan permasalahan yang dibahas pada penelitian ini pada dasarnya adalah penelitian deskriptif yang berbentuk korelasi, karena penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara dua variabel dengan mengklasifikasikan variabel penelitian kedalam kelompok variabel bebas dan  terikat, variabel bebas terdiri dari kepuasan belajar dan variabel terikat adalah hasil belajar.
Populasi adalah seluruh siswa kelas XI sebanyak 53 orang  yang mengikuti mata pelajaran memperbaiki sistem rem, Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah probability sampling (Riduwan 2009:57) sebanyak 35 orang di SMK Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan.

 
Variabel-variabel dalam penelitian ini terdiri dari satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Sebagai variabel bebas adalah kepuasan belajar (X), variabel terikat adalah hasil belajar memelihara/servis sistem rem (Y). Data dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder, data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden penelitian melalui angket yang disebarkan kepada siswa SMK N 1 Sutera, sedangkan data sekunder adalah nilai akhir siswa.
Uji validitas menggunakan rumus   pearson  product moment, pengujian reliabilitas menggunakan rumus Alpha, uji normalitas menggunakan rumus chi kuadrat, uji linearitas, dan uji hipotesis menggunakan rumus kolerasi product moment (Riduwan. 2009).

7
 
C.  HASIL DAN PEMBAHASAN


Deskripsi data bertujuan untuk mengungkapkan informasi tentang sampel, simpangan baku (standar deviasi), rata-rata (mean), rentang (range), keragaman (varience), skor total, skor tertinggi, skor terendah, skor yang banyak muncul (mode), dan skor tengah (median), (Riduwan. 2009). Berikut ini Tabel menampilkan rangkuman hasil perhitungan statistik dasar kedua data variabel penelitian tersebut.
Tabel 1. Rangkuman Perhitungan Statistik Dasar

No.
Statistik
Variabel X
Variabel Y
1
Jumlah Sampel
35
35
2
Standar Deviasi
6,22
5,82
3
Rata-rata (mean)
115,07
69,01
4
Rentang (range)
34
23
5
Keragaman (varience)
38,73
33,96
6
Skor Total
4033
2410
7
Skor Tertinggi
132
80
8
Skor Terendah
98
57
9
Skor Tengah (median)
115,26
69
10
Skor Yang Banyak Muncul
116,04
69,5
Berdasarkan distribusi skor tersebut didapat rata-rata (mean) = 115,07 skor tengah (median) = 115,26, skor yang banyak muncul (mode)= 116,04 simpangan baku (standar deviasi) = 6,22, rentangan = 34, keragaman = 38,73 dan skor total = 4033. Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang skor variabel kepuasan belajar (X), dapat dilihat pada Tabel 8 dan gambar 2 (histogram) berikut ini:
8
 
 
Gambar 2. Histogram Kepuasan Belajar (X)

Dari olahan data diperoleh rata-rata tingkat pencapaian kepuasan belajar sebesar 69,73% dan masuk dalam kategori kurang. Dari data ini dapat dikatakan bahwa secara keseluruhan kepuasan dalam belajar pada standar kompetensi memperbaiki sitem rem termasuk dalam kategori kurang.
Dari hasil penelitian diperoleh nilai hasil belajar sistem rem menyebar dari nilai terendah 57 dan tertinggi 80. Berdasarkan nilai  tersebut didapat rata-rata (mean) = 69,01, skor tengah (median) = 69, skor yang banyak muncul (mode) = 69,5, simpangan baku (stándar deviasi)= 5,82 rentangan (range) = 23, keragaman = 33,96, serta skor total 2410.


9
 
Gambar 3. Histogram Hasil Belajar Memperbaiki Sistem Rem (Y)

Dari olahan data diperoleh rata-rata tingkat pencapaian nilai hasil belajar  yang diperoleh siswa sebesar 69,01% dan masuk dalam ketegori kurang. Dari data ini dapat dikatakan bahwa secara keseluruhan hasil belajar memperbaiki sistem rem siswa termasuk dalam kategori kurang.
Tabel 2. Rangkuman Pengujian Normalitas

No.
Variabel
χ2 hitung
χ2 tabel
Keterangan
1
Variabel (X)
5,743
11,070
Normal
2
Variabel (Y)
1,381
11,070
Normal
Dari Tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai chi kuadarat untuk variabel (X) sebesar 5,743 dan variabel (Y) 1,381 dengan taraf signifikan yang dipakai adalah 0,05. Berdasarkan landasan pengambilan keputusan di atas maka variabel kepuasan belajar siswa tentang standar kompetensi memperbaiki sistem rem (X) dan variabel hasil belajar sistem rem (Y) adalah berdistribusi normal.
10
 
Tabel 3. Ringkasan Hasil Hubungan Kepuasan Belajar (X) dengan
                   Hasil Belajar Memperbaiki Sistem Rem (Y)

Pengujian Hipotesis
Nilai
Keterangan
Uji korelasi
r hitung  0,383
r tabel  0,334
Signifikan pada α = 0,05 dan N= 35.
Uji keberartian korelasi
t hitung  2,381
t tabel  1,684

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa koofisien korelasi antara kepuasan belajar (X) dengan hasil belajar memperbaiki sistem rem (Y) yaitu sebesar 0,383 dengan α = 0,05.
Koofisien korelasi (r hitung) lebih besar dari r tabel product moment (0,383 > 0,334). Setelah harga r dikonsultasikan dengan tabel interpretasi koofisien korelasi r maka dapat disimpulkan bahwa tingkat hubungan antara variabel X dengan variabel Y tergolong cukup kuat dengan besarnya nilai r = 0,383. Pada uji keberartian korelasi didapat t hitung > t tabel (2,381 > 1,684) dengan α = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepuasan belajar siswa dengan hasil belajar pada standar kompetensi memperbaiki sistem rem (X) mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan hasil sistem rem (Y).

D.   
11
 
SIMPULAN DAN SARAN
1.          Kesimpulan
Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepuasan  belajar dengan hasil belajar siswa pada standar kompetensi memperbaiki  sistem rem Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan. Adanya hubungan yang berarti tersebut ditunjukkan oleh koofisien korelasi r hitung (0,383) > r tabel (0,334) dan t hitung (2,381) > t tabel (1,684).
  1. Saran
Berdasarkan penelitian, pembahasan dan kesimpulan yang telah disampaikan diatas, maka ada beberapa saran yang ingin peneliti sampaikan.
1.      Untuk menunjang peningkatan hasil belajar siswa kearah yang lebih baik lagi, khususnya pada standar kompetensi memperbaiki  sistem rem maka perlu meningkatkan pengelolaan kelas dan kepuasan siswa dalam belajar.
2.      Pihak Sekolah hendaknya tetap memberikan perhatian yang cukup dengan menyediakan tenaga pendidik yang profesional yang sesuai dengan kebutuhan siswa sehingga dapat meningkatkan kemampuan dan skill para siswa serta hasil belajar yang baik sehingga kepuasan siswa tercapai.

Catatan : artikel ini disusun berdasarkan skripsi penulis dengan
pembimbing I : Dr. Wakhinuddin, S.M.Pd dan
pembimbing II : Donny Fernandez, S.Pd, M.Sc

DAFTAR PUSTAKA



Husein Umar. 2008. Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Jakarta : PT.            Gramedia Pustaka Utama

Mursel, Nasution. 1995. Mengajar Dengan Sukses. Jakarta: Bumi Aksara

Nasution. 1982. Belajar Dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Riduwan. 2006. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta
              . 2009. Belajar Mudah Penelitian. Bandung : Alfabeta
W.S. Winkel. 1987. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Penerbit PT. Gramedia
Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

1 komentar:

  1. What is a merit casino? - xn--o80b910a26eepc81il5g.online
    Why do some of our players choose an e-slot casino? The casino has 메리트카지노총판 many options and you can play the games on the e-slot machine by clicking on the

    BalasHapus