HUBUNGAN KEPUASAN
BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR
PADA STANDAR KOMPETENSI MEMPERBAIKI SISTEM REM
SISWA KELAS XI DI SMK
NEGERI 1 SUTERA
KABUPATEN PESISIR
SELATAN

Oleh
ADE MASRIYON
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Wisuda Periode September 2012

HUBUNGAN KEPUASAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR
PADA STANDAR KOMPETENSI MEMPERBAIKI SISTEM REM
SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 1 SUTERA
KABUPATEN
PESISIR SELATAN
Oleh
Ade Masriyon¹, Wakhinuddin², Donny Fernandez²
Program Studi Pendidikan
Teknik Otomotif
FT Universitas Negeri Padang
Email: Ademasriyon@rocketmail.com
ABSTRAK
Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kepuasan belajar dengan
hasil belajar siswa pada Standar Kompetensi memperbaiki
sistem rem SMK Negeri 1 Sutera
Kabupaten Pesisir Selatan. Penelitian ini bersifat korelasional, menggunakan
metode deskriptif kolerasional. Dari analisis data hasil penelitian
diperoleh koefisien korelasi r hitung > r tabel (0,383
> 0,334) dan untuk uji
keberartian korelasi didapat t hitung
> t tabel (2,381 > 1,684) pada taraf signifikan 5%. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan yang positif dan signifikan antara kepuasan belajar dengan hasil
belajar siswa pada standar kompetensi memperbaiki sistem rem Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan
SMK Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir selatan.
ABTRACT
The purpose of
this study was to determine the
relationship between satisfaction
with the learning outcomes of students learning in
Competency Standards repair the brake system SMK Negeri
1 Sutera South Coastal District. This
research is correlational, descriptive
method kolerasional. From the analysis
of the research data obtained by
calculating the correlation coefficient
r> r table
(0.383> 0.334) and to test the significance of correlation obtained t count>
t table (2.381> 1.684) at the 5%
significance level. It can be
concluded that there is a positive and significant relationship between learning satisfaction
with student learning outcomes in
improving the competency standard
braking system Lightest Vehicle Technical Skills
Competency SMK Negeri
1 Silk southern Coastal District.
Kata
Kunci : Kepuasan Belajar Dengan Hasil Belajar
|
A.
|
Kepuasan
bagi seorang siswa adalah perasaan senang dalam sebuah mata pelajaran serta
dalam pencapaian materi yang diberikan serta perasaan puas dalam pencapaian hasil belajar.
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar merupakan interaksi antara guru dan siswa
yang cukup dominan.
Berdasarkan data dari jurusan Teknik
Kendaraan Ringan ternyata hasil belajar memperbaiki sistem rem di SMK N
1 Sutera belum menunjukkan kepuasan belajar siswa dari hasil belajar, nilai rata-rata
siswa masih berada di bawah batas Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang
dipersyaratkan yaitu 7,00, dimana dikategorikan siswa tidak tuntas
Proses belajar antara guru dan siswa tidak semata-mata hanya
tergantung cara atau metode yang dipakai, tetapi komponen-komponen lain juga
mempengaruhi keberhasilan dalam interaksi belajar mengajar, yaitu materi yang
disampaikan guru harus jelas. Dalam hal ini guru harus ahli dibidangnya, ahli
dalam metode pembelajaran serta materi yang disajikan kepada siswa. Hal lain
proses pemahaman bahan ajar atau proses adopsi inovasi dari bahan ajar yang
diberikan ialah, salah satu faktor utamanya yang mempengaruhi cara mengajar
dari pengajar itu sendiri.
|
Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh
Veccho dalam Wibowo (2007:229) menyatakan bahwa “pemikiran perasaan, dan
kecenderungan tindakan seseorang yang merupakan sikap seseorang terhadap
pekerajaan”. karena
kepuasan merupakan salah satu unsur psikis, maka perasaan yang dirasakan siswa dapat dilihat dari
gejala-gejala yang timbul pada diri siswa, apabila seorang siswa merasa puas
dalam mengikuti pelajaran di kelasnya, diharapkan akan memberikan hasil yang
baik.
Menurut Husein Umar (2008)
mengemukakan bahwa kepuasan merupakan
sikap umum yang merupakan hasil dari beberapa sikap khusus terhadap
faktor-faktor pekerjaan, penyesuaian diri dan hubungan sosial individual di
luar kerja. Definisi atau pengertian kepuasan adalah sikap emosional yang
menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral dalam
belajar, kedisiplinan, dan prestasi belajar.
Kepuasan belajar merupakan sesuatu
yang bersifat individual. Setiap individu memiliki tingkat kepuasan berbeda-beda
sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Makin tinggi nilai
terhadap kegiatan sesuai dengan keinginan individu, maka makin tinggi
kepuasannya terhadap kegiatan tersebut. Jadi secara garis besar kepuasan
belajar dapat diartikan sebagai hal yang menyenangkan atau tidak menyenangkan
yang mana siswa memandang hasil akhir dari pelajaran. Menurut Wibowo (2007), kepuasan akan timbul bila kebutuhan
individu terpenuhi, namun sebaliknya bila kebutuhan dan harapan tidak terpenuhi
akan dapat menimbulkan tidak puas.
|
Menurut Nasution (1982:38) Sejumlah
tokoh pendidikan yaitu bahwa sebagian terbesar bahkan hampir semua siswa
sanggup menguasai bahan pelajaran tertentu sepenuhnya dengan syarat-syarat
tertentu.
Berdasarkan pendapat beberapa para
ahli dan teori-teori yang telah dikemukakan pada kajian teori di atas, maka
indikator-indikator yang mengukur tingkat kepuasan belajar siswa dengan
menggunakan metode pembelajaran dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai
berikut : kepuasan terhadap pengajaran guru, kesesuaian materi dengan kebutuhan
belajar, kepuasan terhadap hasil belajar, kesempatan dalam mengembangkan diri
|
Kepuasan merupakan salah satu unsur
psikis, karena di dalam kepuasan yang berperan adalah perasaan. Kepuasan dalam
belajar adalah sikap umum terhadap hasil belajar seseorang, yang menunjukkan
perbedaan antara jumlah penghargaan yang diterima siswa dan jumlah yang mereka
yakini seharusnya mereka terima Robbin dalam Wibowo, (2007:299). selanjutnya
Gibson dalam Wibowo, (2007:299) menyatakan kepuasan belajar sebagai sikap yang
dimiliki siswa tentang hasil belajar
mereka, hal tersebut merupakan hasil dari persepsi mereka tentang hasil
belajar dan kemungkinan timbul hubungan timbal balik yang menunjukan tidak
adanya arah atau hubungan yang spesifik antara kepuasan belajar dengan hasil
belajar.
Hakekat mengajar
adalah menciptakan stuasi yang mampu merangsang siswa untuk belajar, mengajar
merupakan suatu proses yang komplek, tidak hanya menyampaikan informasi dari
seorang guru kepada seorang siswa. Dalam mengajar guru harus mampu menjadi
pembimbing proses belajar yang dapat mendorong siswa untuk lebih banyak belajar
dan berbuat dalam rangka meningkatkan kemampuan belajar untuk siswa.
|

![]() |
Gambar
1. Kerangka konseptual
Berdasarkan
perumusan masalah, tujuan penelitian adalah untul mengetahui hubungan kepuasan belajar dengan hasil belajar pada
standar kompetensi memperbaiki sistem rem siswa kelas XI Jurusan Teknik
Kendaraan Ringan di SMK Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan.
B.
6
METODOLOGI PENELITIAN
6
|
Berdasarkan permasalahan yang dibahas pada penelitian ini
pada dasarnya adalah penelitian deskriptif yang berbentuk korelasi, karena
penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara dua variabel
dengan mengklasifikasikan variabel penelitian
kedalam kelompok variabel bebas dan
terikat, variabel bebas terdiri dari kepuasan belajar dan variabel
terikat adalah hasil belajar.
Populasi adalah seluruh siswa kelas XI
sebanyak 53 orang yang mengikuti mata
pelajaran memperbaiki sistem rem, Sampel adalah sebagian atau wakil
populasi yang diteliti. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah probability sampling (Riduwan 2009:57) sebanyak 35 orang di SMK Negeri 1
Sutera Kabupaten Pesisir Selatan.
|
Uji
validitas menggunakan
rumus pearson product moment,
pengujian reliabilitas menggunakan rumus Alpha, uji
normalitas menggunakan
rumus chi kuadrat, uji linearitas, dan uji hipotesis menggunakan
rumus kolerasi product moment (Riduwan. 2009).
7
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
7
|
Deskripsi data bertujuan untuk mengungkapkan informasi
tentang sampel, simpangan baku (standar deviasi), rata-rata (mean), rentang (range), keragaman (varience),
skor total, skor tertinggi, skor terendah, skor yang banyak muncul (mode), dan skor tengah (median), (Riduwan. 2009). Berikut ini
Tabel menampilkan rangkuman hasil perhitungan statistik dasar kedua data
variabel penelitian tersebut.
Tabel 1. Rangkuman Perhitungan Statistik Dasar
No.
|
Statistik
|
Variabel X
|
Variabel Y
|
1
|
Jumlah
Sampel
|
35
|
35
|
2
|
Standar
Deviasi
|
6,22
|
5,82
|
3
|
Rata-rata
(mean)
|
115,07
|
69,01
|
4
|
Rentang
(range)
|
34
|
23
|
5
|
Keragaman
(varience)
|
38,73
|
33,96
|
6
|
Skor
Total
|
4033
|
2410
|
7
|
Skor
Tertinggi
|
132
|
80
|
8
|
Skor
Terendah
|
98
|
57
|
9
|
Skor
Tengah (median)
|
115,26
|
69
|
10
|
Skor
Yang Banyak Muncul
|
116,04
|
69,5
|
Berdasarkan distribusi
skor tersebut didapat rata-rata (mean)
= 115,07 skor tengah (median) =
115,26, skor yang banyak muncul (mode)=
116,04 simpangan baku (standar deviasi) = 6,22, rentangan = 34, keragaman =
38,73 dan skor total = 4033. Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang skor
variabel kepuasan belajar (X), dapat dilihat pada Tabel 8 dan gambar 2
(histogram) berikut ini:
|

Gambar 2. Histogram Kepuasan Belajar (X)
Dari olahan data diperoleh rata-rata tingkat pencapaian kepuasan belajar
sebesar 69,73% dan masuk dalam kategori kurang. Dari data ini dapat dikatakan
bahwa secara keseluruhan kepuasan dalam belajar pada standar kompetensi
memperbaiki sitem rem termasuk dalam kategori kurang.
Dari hasil penelitian diperoleh nilai
hasil belajar sistem rem menyebar dari nilai terendah 57 dan tertinggi 80.
Berdasarkan nilai tersebut didapat
rata-rata (mean) = 69,01, skor tengah
(median) = 69, skor yang banyak
muncul (mode) = 69,5, simpangan baku
(stándar deviasi)= 5,82 rentangan (range)
= 23, keragaman = 33,96, serta skor total 2410.
|

Gambar 3. Histogram Hasil Belajar Memperbaiki Sistem Rem (Y)
Dari olahan data diperoleh rata-rata tingkat pencapaian nilai hasil
belajar yang diperoleh siswa sebesar
69,01% dan masuk dalam ketegori kurang. Dari data ini dapat dikatakan bahwa
secara keseluruhan hasil belajar memperbaiki sistem rem siswa termasuk dalam
kategori kurang.
Tabel 2. Rangkuman Pengujian Normalitas
No.
|
Variabel
|
χ2 hitung
|
χ2 tabel
|
Keterangan
|
1
|
Variabel (X)
|
5,743
|
11,070
|
Normal
|
2
|
Variabel (Y)
|
1,381
|
11,070
|
Normal
|
Dari
Tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai chi kuadarat untuk variabel (X) sebesar
5,743 dan variabel (Y) 1,381 dengan taraf signifikan yang dipakai adalah
0,05. Berdasarkan landasan pengambilan keputusan di atas maka variabel kepuasan
belajar siswa tentang standar kompetensi memperbaiki sistem rem (X) dan
variabel hasil belajar sistem rem (Y) adalah berdistribusi normal.
|
Hasil Belajar Memperbaiki Sistem Rem (Y)
Pengujian Hipotesis
|
Nilai
|
Keterangan
|
|
Uji
korelasi
|
r hitung 0,383
|
r tabel 0,334
|
Signifikan pada α = 0,05 dan N= 35.
|
Uji
keberartian korelasi
|
t hitung 2,381
|
t tabel 1,684
|
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa
koofisien korelasi antara kepuasan belajar (X) dengan hasil belajar memperbaiki
sistem rem (Y) yaitu sebesar 0,383 dengan α = 0,05.
Koofisien korelasi (r hitung)
lebih besar dari r tabel product moment (0,383 > 0,334). Setelah
harga r dikonsultasikan dengan tabel interpretasi koofisien korelasi r maka
dapat disimpulkan bahwa tingkat hubungan antara variabel X dengan variabel Y
tergolong cukup kuat dengan besarnya nilai r = 0,383. Pada uji keberartian
korelasi didapat t hitung > t tabel (2,381 > 1,684)
dengan α = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepuasan belajar siswa
dengan hasil belajar pada standar kompetensi memperbaiki sistem rem (X)
mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan hasil sistem rem (Y).
D.
|
1.
Kesimpulan
Terdapat hubungan
yang positif dan signifikan antara kepuasan belajar dengan hasil
belajar siswa pada standar kompetensi memperbaiki sistem rem Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan
Ringan SMK Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan. Adanya hubungan yang berarti tersebut ditunjukkan oleh koofisien
korelasi r hitung (0,383) > r tabel (0,334) dan t hitung (2,381) > t tabel (1,684).
- Saran
Berdasarkan
penelitian, pembahasan dan kesimpulan yang telah disampaikan diatas, maka ada
beberapa saran yang ingin peneliti sampaikan.
1.
Untuk menunjang
peningkatan hasil belajar siswa kearah yang lebih baik lagi, khususnya pada
standar kompetensi memperbaiki sistem rem maka perlu meningkatkan pengelolaan kelas dan kepuasan siswa dalam
belajar.
2.
Pihak
Sekolah hendaknya tetap memberikan perhatian yang cukup dengan menyediakan tenaga
pendidik yang profesional yang
sesuai dengan kebutuhan siswa sehingga dapat meningkatkan kemampuan dan skill
para siswa serta hasil belajar yang baik sehingga kepuasan siswa
tercapai.
Catatan : artikel ini
disusun berdasarkan skripsi penulis dengan
pembimbing I : Dr. Wakhinuddin, S.M.Pd
dan
pembimbing II : Donny Fernandez, S.Pd,
M.Sc
DAFTAR PUSTAKA
Husein
Umar. 2008. Sumber Daya Manusia Dalam
Organisasi. Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama
Mursel, Nasution. 1995. Mengajar Dengan Sukses. Jakarta: Bumi
Aksara
Nasution. 1982. Belajar Dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Riduwan. 2006. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta
. 2009. Belajar Mudah
Penelitian. Bandung : Alfabeta
W.S. Winkel. 1987. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Penerbit
PT. Gramedia
Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
What is a merit casino? - xn--o80b910a26eepc81il5g.online
BalasHapusWhy do some of our players choose an e-slot casino? The casino has 메리트카지노총판 many options and you can play the games on the e-slot machine by clicking on the